11 Hal yang Harus di Hindari Saat Reparasi Elektronik

Alat reparasi standar keselamatan kerja

Halo para rekan reparasi elektronika! Jika Anda seorang pemula dalam dunia reparasi elektronik, penting bagi Anda untuk memahami bahwa pekerjaan ini melibatkan risiko dan memerlukan perhatian yang serius terhadap keselamatan kerja. Sebagai seorang teknisi, keselamatan Anda dan orang di sekitar Anda harus selalu menjadi prioritas utama. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hal yang perlu dihindari saat melakukan reparasi elektronik untuk membantu Anda menghindari kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. Simak terus artikel ini untuk informasi lebih lanjut!

1. Tidak memaki alas kaki

Ini sangat tidak bijaksana untuk dilakukan kecuali jika di bawah meja reparasi Anda sudah dilengkapi dengan karpet tebal. Jika tidak ada alas kaki sedikitpun, ini sangat berisiko tinggi. Alas kaki dapat membantu mengurangi intensitas konduktor terhadap tanah.

2. Jangan bekerja dengan tangan kadaan basah

Hindari bekerja dengan tangan yang basah karena hal ini dapat membuat tangan menjadi konduktor yang baik bagi listrik. Ini dapat menyebabkan tingkat kesetrum yang tinggi.

3. Melihat terlalu dekat saat melakukan soldering

Saat melakukan soldering, hindari melihat terlalu dekat tanpa menggunakan pelindung mata. Hal ini sangat penting karena saat melakukan penyolderan, ada kemungkinan terjadinya letusan timah dari flux yang meleleh. Letusan ini dapat sangat berbahaya jika terkena mata.

4. Menghirup asap yang di hasilkan saat proses penyolderan 

Ini berhubungan dengan kesehatan Anda. Ketika timah dipanaskan, asap yang disebabkan oleh flux akan terbentuk. Asap ini mengandung bahan kimia padat yang dapat kita hirup dan masuk ke dalam paru-paru kita. Jika terhirup dalam jangka panjang, bahan padat tersebut dapat mengganggu fungsi pernapasan. Untuk mencegahnya, Anda dapat menggunakan masker dan kipas. Jangan mengabaikan hal ini karena kesehatan Anda sangat penting.

6. Membuka casing saat keadan perangkat menyala

Mohon untuk tidak membuka casing perangkat elektronik saat masih dalam keadaan menyala. Tindakan ini sangat berbahaya bagi perangkat itu sendiri dan juga untuk keselamatan Anda. Sebagai contoh, jika Anda membuka casing televisi yang sedang menyala dan ternyata terdapat kerusakan pada cop flybac, risikonya adalah terbakarnya televisi dan bahkan membahayakan keselamatan Anda. Oleh karena itu, pastikan untuk mematikan perangkat dan meminta bantuan dari tenaga ahli jika ingin membuka casingnya.

7. Mengabaikan peringatan High Voltage Hig voltase

Untuk menghindari risiko, perlu diingat bahwa peringatan High Voltage (Tegangan Tinggi) seringkali tertera pada AC matic dan jaringan listrik. Oleh karena itu, pemahaman tentang tegangan tinggi sangatlah penting. Dengan demikian, kita dapat mengantisipasi kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan.

8. Instalasi tidak standar layak operasi 

Untuk memastikan keselamatan aset yang dimiliki, diperlukan instalasi layak operasi di bengkel kita. Oleh karena itu, saat membuka bengkel, perhatian dasar harus diberikan pada hal ini. Selain untuk meminimalkan risiko kecelakaan atau kerusakan, instalasi layak operasi juga penting untuk menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Dengan adanya instalasi ini, proses perbaikan perangkat elekronik akan berjalan lebih efisien dan aman. Jadi, pastikan untuk memasang instalasi layak operasi sebelum membuka bengkel Anda.

9. Menggunakan alat kerja yang abal-abal 

Penggunaan alat yang eror akan mengancam keselamatan anda dan mesin yang sedang Ditangani. Sebagai contoh pada suatu saat anda akan menemukan elco tegangan tinggi, meskipun sudah diukur menggunakan taster tidak ada tanda muatan setelah lupa, lalu anda menyentuh elco tersebut. Datttttt,,, sakitnya minta ampun. Hanya gara-gara tester eror. Belum yang lainya. Gunakan gagang alat isolator listriknya super tebal. Misalnya obeng, probe avo meter,dll. 

10. Terlalu fokus dan tidak fokus Terlalu fokus

Tidak baik jika terlalu fokus dan juga tidak baik jika tidak fokus sama sekali. Sebaiknya, kita harus menikmati pekerjaan yang sedang dilakukan. Terlalu fokus pada satu hal bisa memicu timbulnya stres dan mengganggu kinerja kita, sehingga pekerjaan bisa menjadi berantakan. Namun, sebaliknya, jika kita tidak fokus sama sekali, kita juga bisa kehilangan arah dan tujuan dalam bekerja. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara fokus dan enjoy dalam bekerja agar tetap produktif dan terhindar dari stres.

 11 . Tidak berdoa 

Dalam mengawali pekerjaan sebagai seorang tuser, tidak berdoa adalah suatu hal yang tidak boleh dilupakan. Minta keselamatan, kelancaran, dan kemudahan dalam bekerja agar kita dapat menjalankan tugas dengan baik. Sebagai seorang tuser, kita harus selalu ingat bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati karena kesehatan kita menjadi hal yang utama dalam bekerja. Walaupun penghasilan kita sebagai tuser tidak seberapa, tetapi kesehatan dan keselamatan adalah kenikmatan yang tiada banding. Oleh karena itu, selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Tuhan agar kita dapat bekerja dengan baik dan selalu dalam keadaan sehat.

Terimakasih saudaraku rekan tuser semua semoga kita di beri kesehatan, keselamatan dalam bekerja. Bila masih ada yang mau menambahkan monggo! Good luck!
Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.

Posting Komentar untuk "11 Hal yang Harus di Hindari Saat Reparasi Elektronik"