Tips Agar Usaha Servis Elektronik Terus Melejit (Pengalaman Pribadi)

Tips Agar Usaha Servis Elektronik Terus Melejit

Beberapa hari ini memang sibuk dengan urusan sosial. Biasa jika hidup di daerah pedesaan sifat kepedulianya masih kental ada apa-apa sedikit kita meski bergotong-royong.

Dari sinilah saya selalu mendapatkan berbagai hal positif terlepas kehidupan saya yang berprofesi sebagai tuser elektronik. dengan bersosial kita dapat melepas kepenatan dalam bebabagai masalah yang kita hadapi. Bahkan terkadang orderan datang dari kegiatan saat bersosial. sehingga ada moment penting dalam kehidupan ini saling membutuhkan satu sama lain.


Dari sektor omset memang di daerah pedesaan cenderung sedikit dibanding dengan omset membuka bengkel di daerah perkotaan. Jika sudah demikian saya menyikapi hal ini dengan penuh kesabaran , karena saya sadar bahwa bisnis jenis ini tidak akan melejit seperti roket jika dilalkukan di daerah pedesaan.

Namun untuk sekarang usaha jasa servis tidak lagi primitif, karena saat ini internet sudah memadai di daerah pedesaan. sehingga promosi sangat terbantu dengan adanya internet. dengan sistem online akan lebih efektif

4 tahun berlalu, saya jalani profesi sekaligus hobi ini sebagai usaha sampingan dan kadang kemauan untuk bisa mewujudkan sebagai usaha yang maju. terkadang usaha ini juga mati. mencari pekerjaan lain. sementara reparasi barang elektronik saya tinggalkan perlahan. namun ternyata itu hal yang sulit untuk melepasakn jati diri saya sebagai teknisi elektronik.

Orang-orang semasa dulu pernah menggunakan jasa saya mencari saya lagi, meskipun saya tidak lagi mereparasi barang elektronik. karena itulah saya kembali menggeluti dunia reparasi barang elektronik.

saya jadi teringat ketika dulu saya selalu gagal dalam mereparasi barang elektronik pelanggan, saya bilang apa adanya bahwa saya sudah tidak dapat mengatasi kerusakan yang ada secara terang.

waktu berproses ketika saya sering menemui kerusakan demi kerusakan yang berbeda ,dari sini saya belajar banyak hal. meski dimaki, difitnah, dijatuhkan, saya memang gentar waktu itu. tapi saya memegang prinsip bahwa saya hanya menolong tidak serta merta mencari uang dari situ. saya diberi satu barang rusak untuk diperbaiki itu sudah satu pelajaran tersendri. ketika awal belajar saya tidak pernah memikirkan perhitungan keuntungan namun saya lebih mengutamakan pembelajaran.

Keuntungan yang nyata adalah kita belajar materi yang mahal dibiayai oleh orang lain.
Jika dihitung secara waktu memang kita rugi karena Beberapa hari pengerjaan tidak mendapat keuntungan secara material yang setimpal.

Mungkin hal berikut inilah yang membuat mereka masih mencari saya untuk mereparasi barang mereka lagi;

Dengan modal jujur

saya bersyukur meskipun dalam keadaan kondisi kepepet sekalipun saya tetap menghaturkan apa adanya kepada user. Meskipun teradang memang user keberatan dengan apa yang saya utarakan. mahal relative.

menguatamakan kualitas

ketika saya sudah seperti sekarang sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi waktu sangatlah berharga. namun saya tetap mengutamakan kualitas dibanding dengan kuantitas. karena hasil akirnya akan sama.

Memang dengan banyak orderan sekaligus kita akan meraup keunutngan yang sangat menggiurkan. namun apakah kita mampu dengan melakukan semuanya sekaligus. tentu tidak. biasnaya saya akan membatasi orderan saya jangan sampai user kelamaan menunggu karena bagaimanapu user butuh perangkat agar cepat dipebaiki. oleh sebab itu saya akan menolak orderan jika dirasa sudah maksimal 3 hari penylesaian. jika orderan antrean sudah tiga hari penuh maka orderan selanjutnya kita tutup agar mereka tidak kecewa kelamaan menunggu.

hasilnya kini luar biasa, dengan modal jujur, dengan tarif pasti, mengutamakan kualitas, pelanggan sangat loyal terhadap apa yang saya lakukan jik dibandingkan dengan pelayanan jasa bengkel lain. dengan seperti ini maka biasanya pelangan yang berkesan akan merekomendasikan terhadap kualitas produk jasa kita kepada orang lain.

namun sayang, saat ini saya hanya menerima order yang datang ke rumah saja, sehingga mereka yang dulu pernah menggunakan jasa saya, memanggil saya kembali saya lempar ke orang lain yang menerima servis panggilan karena keterbatasan waktu saya untuk memilih orderan yang datang kerumah saja. Sesekali saya terima order panggilan jika ada waktu luang.

saya bersyukur, dulu saya yang tidak tau apa-apa, bisanya hanya menggunakan tespen untuk cek listrik sampi sekarang bisa mengenal AVO meter, dapat memperbaiki perangkat elekktronik. tentu tidak instan saya butuh proses untuk bisa. yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar dari setiap kegagalan yang kita lakukan di masa lalu.

sulit  dan tidaknya suatu kerusakan tergantung kita menyikapi. mencari solusi atau berfikir untuk gagal.

thanks sudah membaca gurauan, yang terjadi pada diri saya yang tidak sempurna ini. saya akan selalu belajar.

Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.

4 komentar untuk "Tips Agar Usaha Servis Elektronik Terus Melejit (Pengalaman Pribadi) "

Unknown 15 Januari 2019 pukul 22.46 Hapus Komentar
ManTuuuuuul
Qosim 20 Januari 2020 pukul 21.57 Hapus Komentar
Sangat inspiratif
Qosim 20 Januari 2020 pukul 21.57 Hapus Komentar
Sangat inspiratif
Qosim 20 Januari 2020 pukul 21.59 Hapus Komentar
Sangat inspiratif...josss