Prinsip Dasar Kerja Rangkaian TV Tabung CRT: Panduan Lengkap

Prinsip Dasar Kerja Rangkaian TV Tabung CRT: Panduan Lengkap

Hai, pembaca soldiradem.com! Kali ini saya ingin membahas sesuatu yang menarik dan informatif tentang prinsip dasar kerja televisi dengan menggunakan rangkaian TV tabung CRT. Rangkaian ini mungkin tampak rumit, tetapi mari kita bahas dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Saya akan merangkum bagian-bagian utama dari sistem kerja TV ini dan bagaimana mereka bekerja bersama-sama untuk menghasilkan gambar dan suara yang menakjubkan di layar TV Anda.

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan langkah demi langkah tentang setiap bagian dari rangkaian TV, mulai dari antena penerima hingga CRT (tabung sinar katoda). Jangan khawatir, kita akan membahas semuanya dengan bahasa yang mudah dipahami, tanpa jargon teknis yang membingungkan.

Semoga dengan penjelasan ini, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana televisi bekerja dan mengapa teknologi tabung CRT, meskipun klasik, tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan TV. Mari kita mulai dan simak penjelasan lengkapnya!

1. Antena Penerima - Menerima Gelombang Elektromagnetik

Mari kita mulai dengan bagian pertama dalam rangkaian TV tabung CRT, yaitu antena penerima. Tugasnya adalah menerima gelombang elektromagnetik yang membawa informasi gambar dan suara dari saluran TV yang Anda pilih.

2. RF AMP (Radio Frequency Amplifier) - Penguat Sinyal Video

Sinyal yang diterima oleh antena masih lemah, oleh karena itu diperlukan penguatan sinyal. RF AMP berperan penting dalam menguatkan sinyal video komposit yang telah dipilih oleh penala tuner.

3. OSC. (Oscillator Lokal) - Memproduksi Frekuensi yang Dibutuhkan

Bagian selanjutnya adalah OSC. yang berfungsi memproduksi frekuensi yang diperlukan untuk membawa gambar dan suara. Frekuensi yang dihasilkan memiliki selisih tertentu dari frekuensi yang diterima oleh penala, yang penting untuk pembuatan frekuensi pembawa suara dan gambar.

4. Mixer - Menggabungkan Sinyal Oscillator dan Tuner

Mixer berfungsi mencampurkan frekuensi OSC lokal dengan frekuensi yang telah dipilih oleh tuner, menciptakan frekuensi IF video composite.

5. IF VIDEO COMPOSITE - Filter dan Penguat Sinyal

Bagian ini berisi filter pita (band pass filter) yang harus dapat melewatkan band frekuensi IF video sambil menguatkan amplitudo sinyal. IF AGC (Automatic Gain Control) digunakan untuk menjaga keluaran yang konstan.

6. Video Detektor (Pemisah Sinyal Gambar) - Membagi Sinyal

Sinyal dari frekuensi pembawa diarahkan ke bagian penguat video, sedangkan informasi suara diarahkan ke bagian pemroses suara dan sinyal sinkronisasi diarahkan ke bagian pembangkit raster (defleksi vertikal dan horizontal).

7. Video Amplifier - Penguat Sinyal Gambar

Video Amplifier berfungsi untuk menguatkan amplitudo sinyal gambar/luminance sebelum diumpankan ke kaki katoda tabung gambar.

8. B.P.F (Band Pass Filter) - Memfilter Sinyal Suara

B.P.F berfungsi untuk melewatkan frekuensi menengah suara dan secara bersamaan menguatkan amplitudo sinyal, menghasilkan kualitas suara yang baik.

9. IF Sound Amplifier - Penguat Sinyal Suara

Bagian ini memperkuat dan memfilter frekuensi menengah suara (5,5 MHz) untuk pengolahan lebih lanjut.

10. Detektor Audio - Memisahkan Sinyal Suara

Detektor Audio berfungsi memisahkan sinyal informasi suara dari frekuensi pembawanya sebelum diumpankan ke bagian penguat akhir (PA).

11. Power Amplifier Audio - Penguat Akhir Suara

Power Amplifier Audio bertugas menguatkan daya sinyal suara yang telah dipisahkan oleh detektor sebelum diumpankan ke speaker.

12. Loudspeaker - Menghasilkan Suara

Loudspeaker berfungsi mengubah sinyal listrik suara menjadi getaran suara yang dapat didengar.

13. IF AGC (IF Automatic Gain Control) - Pengatur Tingkat Penguatan

Bagian ini bertugas memberikan umpan balik negatif ke bagian penguat IF1 untuk menjaga tingkat penguatan tetap konstan.

14. RF AGC (Radio Frequency AGC) - Pengatur Penerimaan Sinyal

RF AGC berfungsi memberikan umpan balik positif ke bagian tuner, memperkuat penerimaan sinyal lemah untuk meningkatkan kualitas gambar.

15. Sinc Sep (Synchronisasi Separator) - Menyamakan Frekuensi

Sinc Sep berfungsi menyamakan frekuensi vertikal dan horizontal dari pemancar dengan pesawat penerimanya, mencegah pergeseran gambar.

16. INT (Integrator) - Menghasilkan Pulsa Gigi Gergaji

INT mengubah pulsa sinkronisasi menjadi pulsa gigi gergaji/saw tooth untuk menyamakan frekuensi vertikal dari pemancar dengan penerima.

17. V OSC (Vertikal Oscillator) - Membangkitkan Frekuensi Vertikal

V OSC berfungsi menghasilkan frekuensi vertikal sebesar 50 Hz untuk sistem PAL.

18. V OUT/AMPL (Vertikal Output Amplifier) - Penguat Sinyal Vertikal

Bagian ini bertugas menguatkan sinyal gigi gergaji vertikal yang akan diumpankan ke bagian defleksi yoke.

19. DIFF (Differentiator) - Menghasilkan Pulsa Pemicu

DIFF mengubah pulsa sinkronisasi menjadi bentuk "picu" untuk menyamakan frekuensi horizontal yang akan diumpankan ke bagian H. OSC.

20. H. OSC (Horizontal Oscillator) - Membangkitkan Frekuensi Horizontal

H. OSC berfungsi membangkitkan frekuensi horizontal sebesar 15625 Hz (15,625 KHz) untuk sistem PAL.

21. Horizontal Out-Amp - Pengendali Horizontal

Horizontal Out-Amp berfungsi sebagai pengendali switching horizontal.

22. F.B.T (Flyback Transformer) - Penghasil Tegangan Tinggi

F.B.T berfungsi sebagai trafo step-up tegangan yang akan diumpankan ke bagian cascade/dioda tegangan tinggi/H.V.REC.

23. H.V. REC. (High Voltage Rectifier) - Menghasilkan Tegangan Tinggi

H.V. REC. berfungsi mengubah tegangan AC dari flyback menjadi tegangan DC yang sangat tinggi, mencapai 10-20 Kilo Volt.

24. AFC (Automatic Frequency Control) - Mengatur Frekuensi Horizontal

AFC digunakan untuk mengontrol agar frekuensi horizontal tetap stabil.

25. CRT (Cathode Ray Tube) - Tabung Sinar Katoda

CRT berfungsi untuk memproduksi sinyal luminan gambar.

26. Regulator/PSU/Catu Daya - Penyedia Daya untuk Rangkaian

Regulator/PSU/Catu Daya bertugas menyediakan tegangan untuk seluruh bagian dalam rangkaian TV.

Kesimpulan

Dengan memahami prinsip dasar kerja rangkaian TV tabung CRT, Anda akan lebih menghargai bagaimana gambar dan suara dapat dihasilkan dengan sempurna di layar TV Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru bagi Anda! Jangan ragu untuk berbagi pengetahuan ini dengan orang lain. Selamat menikmati menonton TV!
Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.

Posting Komentar untuk "Prinsip Dasar Kerja Rangkaian TV Tabung CRT: Panduan Lengkap"