Prinsip Dasar Kerja SMPS pada TV Polytron SLIM

Prinsip Dasar Kerja SMPS pada TV Polytron SLIM

Cara kerja pada rangkaian SMPS TV Polytron sangat penting untuk dipahami, karena pada kenyataannya kerusakan paling sering terjadi pada sistem power supply. Sebenarnya, pada prinsip power supply SMPS sangat sederhana sehingga bisa mengatur seluruh tegangan sistem kerja pada televisi.

Prinsip dasarnya adalah arus AC diubah menjadi arus DC kemudian dirubah menjadi arus AC setelah melalui switching trafo kemudian disearahkan menggunakan dioda sekunder beserta elko sebagai penstabil tegangan menjadi DC lagi.

Hal paling penting untuk dipelajari adalah pada sistem standby pada sebuah televisi. Kali ini kita akan membahas sistem pada SMPS Polytron terutama prinsip kerja + yang berhubungan dengan mode standby secara langsung. Yang mana pada SMPS Polytron ini berhubungan langsung dengan IC kontrol utama. Sehingga prinsipnya sedikit agak rumit namun sebenarnya sederhana.

Gambaran sederhananya yaitu bahwa pada power supply FS7UM mengandalkan umpan balik dari IC mikrokontroler. Jika tidak mendapatkan sinyal dari output mikrokontroler, power supply tidak akan bekerja atau tegangan hanya drop jika umpan balik tidak normal.

Nah, dari sini dapat kita pahami bahwa SMPS ternyata sangat erat kaitannya dengan IC program/kontrol. Jika terjadi kerusakan, pasti akan paham bahwa kerusakan pada SMPS tidak hanya pada blok primer saja namun juga berkaitan dengan umpan balik yang diterima SMPS blok.

Sekarang kita bahas mengenai mode standby dengan B+

Prinsip kerja SMPS dalam mengontrol tegangan B+115V diatur melalui photo-coupler IC502 LTV817 dari pin-1 ke pin2.

Rumusnya, Jika arus yang mengalir ke photo coupler besar, maka tegangan B+ akan naik. Dan jika arus ke opto coupler turun, B+ 115 akan turun pula sehingga ketika ada variable resistor pada TV Polytron, biasanya jika diputar ke kiri maka tegangan B+ akan naik jika diputar ke kanan maka B+ akan turun.

Hubungan B+ dengan blok primer

Pin-1 KA431 mendapat tegangan B+ lewat R503, R542, R543. KA431 merupakan B+ atau “pengendali” agar tegangan B+ tetap terjaga stabil. Misalnya jika tegangan B naik maka KA431 akan mengirimkan umpan balik lewat arus photocoupler agar sirkuit bagian primer menurunkan tegangan B+. Demikian pula sebaliknya, jika tegangan B+ turun, maka arus photocoupler yang dikendalikan oleh KA431 akan memberi umpan balik ke bagian primer agar menurunkan tegangan B+.

Sistem kerja standby Polytron

Pada saat standby pin-POWER dari mikrokontrol ada tegangan. Basis T506 ada tegangan dan T506 dalam kondisi “on” artinya antara kolektor-emitor seperti di-short-kan. Akibatnya arus yang melalui photocoupler Pin-1 ke Pin-2 langsung seperti di-shortkan langsung ke ground lewat D511 dan lewat T506. Artinya di sini arus yang melalui photocoupler akan makin besar. Oleh karena itu maka tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya menjadi rendah.

Pada saat power-on tegangan kontrol power dari mikrokontrol berubah basis T506 tegangannya menjadi nol T506 “open” atau hubungan antara kolektor-emitor jadi terputus. Maka arus yang melalui photocoupler tidak lagi di-shortkan oleh T506. Arus photocoupler ganti akan melalui IC504 KA431 lewat pin-3 dan ke ground lewat pin-2. Arus photocoupler menjadi lebih kecil, sehingga tegangan B+ naik menjadi normal.

Tegangan B+ rendah kadang ada kerusakan pada bagian power supply. Pada hal ini belum tentu benar.

Cek dulu tegangan pada basis T506. Jika ada tegangan sekitar 0.3V, maka hal ini menunjukkan bahwa pesawat masih dalam kondisi stand-by.

Jika pesawat di-power-on, seharusnya tegangan pada basis T506 berubah dari 0.3V menjadi 0V. Jika tegangan tidak mau berubah menjadi 0V, maka berarti bagian mikrokontrol belum bekerja (ada kerusakan).

Untuk memastikan apakah power supply normal, maka shortkan saja basis-emitor T506 (atau istilahnya power supply dipaksa “on”). Seharusnya tegangan B+ akan naik menjadi normal.

TEGANGAN 5V untuk mikrokontrol

Tegangan supply 5V untuk mikrokontrol pada saat “stand-by” dan pada saat “power-on” memiliki jalur yang berbeda.

Saat stand-by, tegangan 5V diperoleh dari pin-15 trafo switching D504, R514, T505, 5V T504.

Saat power-on, tegangan 5V ganti diberikan (take over) dari pin-10 trafo switching D503, R512, D510, Reg 5V T504.

Saat stand-by tegangan 5v diperoleh dari pin-15 tranfo switching D504, R514, T505, 5v T504\\

Saat power-on tegangn 5v ganti diberikan (take over) dari pin-10 trafo switchinG.D503, R512, D510, Reg 5v T504.

sumber:marsonotv.blogspot.com
Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.

Posting Komentar untuk "Prinsip Dasar Kerja SMPS pada TV Polytron SLIM"