Apa Perbedaan Trafo CT dan Non CT?

Perbedaan Trafo CT dan Non CT
Apa Perbedaan Trafo CT dan Non CT? 

Bagi sebagian orang berbedaan trafo ct maupun non ct masih menjadi kebimbangan untuk memilih apakah menggunakan trafo ct atau non ct. Dalam konteks penggunaan anda bisa menyesuaikan, bagaimana sistem yang akan di suplai menjadi acuan utama apakah simetris atau single output.

Sebenarnya secara fisik trafo ct dan non ct sudah terlihat mana yang menggunakan sistem CT dan mana yang menggunakan non ct. Namun yang membedakan antara keduanya ialah fungsi dan kekuatan dari tegangan yang dihasilkan.

Ada dua istilah untuk masing-masing jenis trafo, yaitu single power dan dual power hal ini diambil dari istilah sistem suplai ketika sudah menjadi DC volt.

Single power ( non CT)

Penggunaan pada single power biasanya mudah digunakan untuk power suplay single seperti adaptor dan perlengkapan portable lainnya. 

Kelemahan menggunakan trafo single power untuk power suplay jenis sistem dual power atau simetris akan tinggi terhadap droping tegangan. Misalnya pada power ocl 150 watt menggunakan trafo single power mungkin bisa, tapi tegangan akan mudah drop.  Maka tidak heran apabila secara harga trafo single lebih murah. 

Jadi ketika anda ingin merakit satu perangkat elektronik, jika hanya mengunakan satu output maka trafo single power ini menjadi pilihan yang tepat. 

Misalkan amplifier yang menggunakan ic tda dengan sistem single power 12 volt -0 atau merakit keperluan perangkat 12 volt,15 volt, 5 volt,8 volt,. Jika di bedakan lilitan kawat email pada bagian sekunder trafo non ct ini memiliki kawat lebih besar dibanding dengan trafo ct.

Baca juga: Cara membuat ct pada trafo non ct

Dual power (CT) 

Center tap (CT) atau saya sebut Dual power ini biasanya fungsinya bisa menggantikan trafo single power. Maka kebanyakan perangkat elektronik menggunakan sistem dual power untuk menghandle sumber tegangan.

 Kelebihan yang ditawarkan oleh dual power adalah ketika diharuskan menggunakan arus tinggi beban lebih stabil dibandingkan single power. Ini dapat dilihat ketika digunakan pada power suplay amplifier yang memiliki beban tidak pasti, sehingga drop pada tegangan pada dual power lebih sedikit dibandingkan dengan single power, namun hal ini lebih mengacu pada sistem yang digunakan dalam rangkaian. 

Trafo yang menggunakan CT jika dibandingkan dengan tafo ukuran yang sama, maka kawat emailnya lebih kecil.

Contoh perangkat yang sering menggunakan power simetris( +V, CT, -V) Kebanyakan adalah perangkat audio seperti: speaker aktif, mixer audio, dll.

Inti dari perbedaan trafo ct dan non ct adalah fungsi antar keduanya yang mengacu para pengoprasian power suplay pada perangkat apa dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Jadi ketika anda ingin membeli trafo untuk kebutuhan tertentu lebih baik menggunakan trafo sesuai kebutuhan, jika mungkin pilih yang ct karena bisa multi fungsi dan bisa diaplikasikan sistem power supplai single power.

 Selain jenis trafo, anda juga harus menentukan kekuatan daya yang akan disuplai. Meskiun dual power lebih unggul secara arus , namun ketika tidak seimbang juga tidak akan bekerja secara efektif.

Baca juga: cara menentukan kerusakan trafo rusak atau tidak 
*Kata single power dan dual power untuk trafo ini hanya istilah saja yang diambil dari sistem pada power suplai. Bukan bahasa baku yang ditetapkan oleh standar materi elektronika dasar.

www.soldiradem.com
Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.