Mengapa Speaker Paralel Lebih Enak? Enak mana dengan Seri

Kita pasti pernah menggunakan speaker secara paralel dan seri dan merasakan perbedaan suara yang dihasilkan. Pastinya, ketika daya speaker memenuhi syarat daya, speaker paralel lebih kuat. Namun, mengapa demikian? Mari kita bahas lebih lanjut.

Banyak orang masih bingung tentang sambungan speaker seri dan paralel, tapi kita bisa mengibaratkan speaker seperti resistor. Perbedaannya, speaker memiliki polarity positif dan negatif.

skema rangkaian speaker paralel

Misalnya, dengan dua unit speaker paralel, jika setiap unit speaker memiliki nilai impedansi 8 ohm, ketika dirangkai secara paralel, akan menjadi 4 ohm, seperti hukum ohm pada resistor.

rangkaian speaker seri


Sedangkan, ketika dua unit speaker dihubungkan secara seri, maka akan menjadi 16 ohm.

Hubungannya dengan mengapa speaker paralel lebih keras dibandingkan seri adalah ketika amplifier mengeluarkan daya 500 watt pada 8 ohm, jika power supply memenuhi syarat, akan menghasilkan daya 900 watt lebih ketika speaker dirakit secara paralel. Itulah mengapa speaker paralel lebih enak.

Sementara speaker seri akan mengurangi daya keluaran amplifier menjadi separuhnya, misalnya, 500 watt pada 8 ohm kemungkinan hanya akan menghasilkan 250-300 watt jika dihubungkan secara seri.

Tapi mengapa ada yang mengalami peningkatan kualitas suara ketika speaker dihubungkan secara seri? Jawabannya adalah daya watt. Jika daya amplifier yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan daya speaker saat dirakit secara paralel, maka merakitnya secara seri akan menghasilkan suara yang lebih baik karena daya yang dihasilkan oleh power amplifier tidak akan "clip" dan mengakibatkan distorsi.

Jadi, sekarang kita harus bisa menghitung kebutuhan daya speaker.

Caranya, kita harus berupaya menyamakan daya speaker dengan menggunakan amplifier yang memiliki daya lebih besar dari daya speaker. Ini bertujuan untuk menghindari "power clipping" yang berujung pada distorsi.

Kita bisa menghitung secara sederhana kebutuhan daya power amplifier dengan rumus daya speaker dibagi dua, lalu dikalikan tiga.

Misalnya, jika total daya speaker dari 2 unit masing-masing 500 watt adalah 1000 watt, kita bagi dua menjadi 500, lalu kalikan dengan 3 menjadi 1500 watt.

Memberikan kelebihan daya pada amplifier adalah memberikan ruang bagi sinyal sinus agar tidak terpotong. Sinyal yang terpotong berarti distorsi. Power clipping sangat berbahaya jika terjadi secara kontinu. Bisa merusak amplifier atau menyebabkan speaker terbakar. Terutama pada class AB amplifier, di mana tegangan bias menjadi tidak seimbang yang mengakibatkan tegangan DC keluaran menjadi lebih besar. Tanpa proteksi speaker, ini bisa menyebabkan speaker terbakar.

Sambungan seri dan paralel sangat menentukan kualitas audio. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghitung kebutuhan daya speaker agar instalasi aman dan audio yang dihasilkan berkualitas. Meskipun kita menggunakan power amplifier yang lebih besar, ada baiknya kita menguji seberapa kuat power tersebut sebelum terjadi "clipping" untuk menghindari kerusakan pada speaker dan power amplifier itu sendiri.

Jadi, sambungan seri dan paralel akan memengaruhi daya keluaran power amplifier. Sediakan power supply yang memiliki daya yang mencukupi untuk power amplifier yang akan dirakit dengan cara menghitung daya keluaran amplifier pada impedansi 4 ohm atau sambungan paralel yang umum digunakan di instalasi sistem audio.

Misalnya, jika kita menggunakan power amplifier 500 watt pada 8 ohm, maka power supply yang digunakan harus lebih dari 1000 watt agar power amplifier tidak "clip".

Kesimpulan:

1. Konfigurasi Paralel vs. Seri: Penggunaan speaker secara paralel menghasilkan daya yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengaturan seri. Ini terjadi karena paralel mengurangi impedansi total, sehingga amplifier dapat menghasilkan lebih banyak daya.

2. Kualitas Suara: Meskipun speaker paralel mungkin lebih keras, pengaturan seri kadang-kadang memberikan kualitas suara yang lebih baik. Ini tergantung pada seberapa baik daya yang dihasilkan oleh amplifier cocok dengan kebutuhan daya speaker.

3. Perhatian pada Daya: Penting untuk menghitung kebutuhan daya speaker dan memilih amplifier dengan daya yang cukup. Memberikan kelebihan daya pada amplifier membantu mencegah distorsi akibat "power clipping" yang dapat merusak perangkat dan menghasilkan suara berkualitas rendah.

4. Sambungan Seri dan Paralel: Sambungan ini memengaruhi daya keluaran amplifier. Penting untuk menyediakan power supply yang sesuai dengan kebutuhan amplifier yang dirakit, baik pada impedansi 4 ohm maupun sambungan paralel yang umum digunakan dalam sistem audio.

Dengan memahami perbedaan antara konfigurasi seri dan paralel pada speaker, serta bagaimana hal itu mempengaruhi daya keluaran amplifier, kita dapat memastikan instalasi sistem audio yang aman dan menghasilkan suara yang optimal.

Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.