Pengertian Total Harmonic Distortion (THD) pada Amplifier Audio

Beberapa orang belum mengerti tentang THD saat merakit amplifier yang di rakitnya, sehingga masih tabu apakah penting untuk kualitas amplifier. Maka dari itu kita perlu mengetahui seberapa besar pentingnya THD di dalam amplifer audio. 

Total Harmonic Distortion (THD) adalah istilah yang mungkin asing bagi yang masih pemula tapi tidak bagi penggemar audio hi-end. Apa sebenarnya THD, dan mengapa penting bagi para penggemar audio, terutama mereka yang mencari kualitas suara terbaik dari amplifier mereka? Mari kita telusuri lebih jauh.

Tentang THD

THD, atau Total Harmonic Distortion, adalah ukuran dari distorsi yang dihasilkan oleh sebuah amplifier pada sinyal audio yang dihasilkannya. Dalam istilah yang lebih sederhana, ini adalah seberapa banyak suara "bersih" dari amplifier dibandingkan dengan "distorsi" atau "gangguan" yang ditambahkan ke dalamnya. Distorsi ini sering kali menghasilkan suara yang tidak diinginkan dan mengubah karakteristik suara asli dari sinyal audio.

 THD dalam Simulasi: Mengungkap Sisi Teknisnya

Pengertian Total Harmonic Distortion (THD) pada Amplifier Audio

Untuk benar-benar memahami THD, kita perlu masuk ke dalam dunia simulasi. Dalam simulasi, THD dihitung dengan membandingkan jumlah harmonik (komponen frekuensi tambahan) yang dihasilkan oleh amplifier dengan sinyal inputnya. Semakin kecil perbandingan ini, semakin rendah THD dari amplifier tersebut.

Simulasi memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana sinyal audio diproses oleh amplifier dan seberapa baik amplifier itu mampu mempertahankan integritas suara asli tanpa menambahkan distorsi yang tidak diinginkan.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi THD

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat THD pada sebuah amplifier. Salah satunya adalah desain sirkuit internal amplifier itu sendiri. Komponen-komponen elektronik seperti transistor, kapasitor, dan resistor dapat berkontribusi pada tingkat distorsi yang dihasilkan.

Selain itu, kualitas sinyal input juga dapat berpengaruh. Sinyal audio yang buruk atau terdistorsi yang masuk ke dalam amplifier dapat menghasilkan THD yang lebih tinggi pada outputnya.

 THD Ideal untuk Amplifier Profesional

Saat kita berbicara tentang amplifier untuk sistem suara profesional, seperti yang digunakan dalam lingkungan outdoor atau di acara-acara besar, mengurangi THD menjadi kunci untuk menghasilkan suara yang jernih dan berkualitas tinggi. Idealnya, THD pada amplifier profesional harus sangat rendah, sering kali kurang dari 0.1% atau bahkan lebih rendah lagi. Ini penting karena di acara-acara besar, distorsi bahkan yang kecil sekalipun dapat terdengar sangat mencolok dan mengganggu.

Total Harmonic Distortion (THD) adalah aspek penting dalam mengevaluasi kualitas suara dari sebuah amplifier audio. Dengan pemahaman yang mendalam tentang THD dan bagaimana itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, kita dapat memilih amplifier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan audio kita, baik itu untuk penggunaan pribadi maupun profesional. Jadi, saat Anda memilih amplifier berikutnya, pastikan untuk memeriksa nilai THD-nya untuk mendapatkan kualitas suara terbaik yang mungkin.

Bca juga: perbedaan antara watt PMPO dan RMS

Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.

Posting Komentar untuk "Pengertian Total Harmonic Distortion (THD) pada Amplifier Audio"