Pengalaman Menggunakan Amplifier Class-h
Kali ini saya akan berbagi tentang amplifier class H. Ini adalah pengalaman pertama saya menggunakan class H dan hasilnya sangat memuaskan karena kita mendapatkan kualitas suara class AB dengan daya tinggi. Lantas, apa saja pengalaman yang saya dapatkan saat pertama kali menggunakan class H dan apa bedanya dengan class AB high voltage? Mari kita ulas.
Kita tahu bahwa class AB memiliki linearitas yang lebih baik dibandingkan semua class amplifier lainnya, maka dari itu banyak yang mengembangkan class AB menjadi amplifier yang lebih baik, seperti class H, class TD, dan class EEEngine. Inti dari pengembangan ini adalah meningkatkan amplifier class AB ke level high voltage dan high power output. Oleh karena itu, class AB masih banyak menjadi pilihan untuk amplifier profesional dalam skala produksi.
Class AB bekerja pada tegangan kontinu yang terbatas, sehingga menghasilkan panas saat beroperasi. Class H menemukan solusi untuk meningkatkan level class AB agar lebih efisien pada tegangan yang lebih tinggi. Namun, tegangan tinggi pada class H hanya diberikan ketika dibutuhkan, tergantung sinyal yang akan diperkuat. Semakin besar sinyal input, semakin besar tegangan yang akan diberikan ke driver power amplifier. Misalnya, menggunakan tegangan 45 volt DC pada medium voltage, ketika menerima sinyal yang lebih besar untuk diperkuat, tegangan otomatis meningkat hingga 90 volt. Proses ini dikerjakan oleh stepper class H.
Pengalaman Menggunakan Amplifier Class-h
Transistor panas
Saya menemukan satu kelemahan pada class H, yaitu transistor final masih mengalami panas. Karena tegangan standby-nya yang tinggi, class H membutuhkan lebih banyak transistor dibandingkan class TD. Oleh karena itu, heatsink yang tebal dan besar masih diperlukan untuk menyalurkan panas dari transistor final.
Tegangan
Driver class H masih memiliki toleransi pada tegangan. Misalnya, jika kita memiliki trafo biasa, kita masih bisa menggunakannya tanpa mengganti, yaitu dengan sistem setengah gelombang. Saya telah membuktikan bahwa class H tetap bekerja dengan semestinya, namun ini hanyalah alternatif. Jika ingin serius merakit, sebaiknya gunakan trafo khusus untuk class H.
Baca juga: cara membuat power supply class h setengah gelombang yang ternyata lebih balap
Kesimpulan
Menurut saya, class H ini masih cocok untuk power middle karena memiliki sistem kerja yang lebih efisien tanpa mengurangi kualitas dari class AB itu sendiri. Jadi, untuk dijadikan power yang jernih dan clarity boleh saja. Hal ini juga dilakukan oleh teman saya yang menggunakan class H untuk dijadikan power middle, alih-alih digunakan untuk power subwoofer. Ternyata, untuk subwoofer, class profesional lebih memilih class GB dan TD.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Menggunakan Amplifier Class-h"
Silahkan berkomentar sesuai dengan topik soldiradem blog, tanpa meninggalkan link aktif yang bersifat promo!!!!