7 Penyebab Parabola Tidak Ada Sinyal dan Cara Memperbaikinya

Penyebab parabola tidak ada sinyal no signal
Penyebab parabola tidak ada sinyal - no signal 

Sebagai akibat dari perbedaan instalasi antara parabola satu dan yang lainnya meskipun komponennya sama, muncul perbedaan dalam memperbaiki parabola. Oleh karena itu, saya akan menulis tentang beberapa penyebab parabola tidak ada sinyal karena penyebabnya tidak hanya terbatas pada satu komponen atau satu jenis parabola saja.

Ada dua jenis parabola yang banyak digunakan di indonesia yaitu parabola c band dan ku band. Jika anda menggunakan piringan parabola jaring besar, berarti anda menggunakan parabola c band. Sedangkan anda yang menggunakan parabola mini berarti anda pengguna parabola KU band. Tentu kerusakan secara umum ada kesamaan, namun lebih detailnya ada beberapa perbedaan yang mesti dipahami saat akan memperbaiki parabola yang hilang sinyalnya. 

Mungkin di tahun 2023 parabola KU-band juga diminati seiring pergantian sistem penyiaran yang menggunakan Pay tv atau tv berbayar. Bagi pengguna c band juga bisa menggunakan receiver tersebut tanpa mengganti antena c band. Namun pengguna baru akan diarahkan ke parabola mini, karena saat ini parabola C-band pun hanya menggunakan satu lnb saja. Dan memang lebih praktis menggunakan parabola Ku-band. 

Di tengah parabola ada komponen penerima sinyal bernama LNB. Komponen LNB berperan penting karena akan terhubung dengan receiver yang bertugas mengubah sinyal dari lnb menjadi sinyal gambar yang dapat diterima oleh tv. 

Letak LNB bertumpu pada tiang titik fokus. Peran tiang fokus ini bisa berdampak pada penerimaan sinyal parabola. Meski terlihat sepele, tiang fokus bisa membingungkan kita saat setting parabola jika posisinya kurang pas. Namun untuk memperbaiki bukan setting baru, ini jarang terjadi pergeseran. Jadi, tiang fokus bukan menjadi perhatian utama saat terjadi memperbaiki parabola tidak ada sinyal. 

Ada dua jenis parabola yang banyak dipasang di rumah rumah saat ini yaitu sistem penerimaan C-BAND dan KU-BAND. Namun  yang paling banyak digunakan saat ini adalah jenis parabola C-BAND, karena sinyal yang stabil dan handal saat hujan, dibanding dengan parabola KU-band yang akan mengalami penurunan kualitas sinyal di kala hujan dan mendung. 

7 Penyebab Parabola Tidak Ada Sinyal 

Seiring berjalannya waktu, Parabola akan mengalami perubahan posisi dan kondisi– terutama komponen luar ruangan yang mulai menurun akibat terdampak cuaca panas, hujan dan angin. Mungkin salah satu penyebab ketika tiba-tiba parabola tidak ada sinyal bisa jadi diakibatkan oleh kondisi. Misalnya setelah ada angin besar parabola hilang sinyalnya. Entah parabola bergeser posisi atau kabel parabola putus dari LNB.

Berikut ini saya akan menuliskan beberapa penyebab parabola gejala tidak ada sinyal. “no signal” pada jenis parabola c-band dan ku-band yang secara umum bisa sama di tahun 2023.

Karena semenjak 5 tahun terakhir ini saja setiap kebijakan menimbulkan fenomena parabola hilang sinyalnya entah karena satelit maupun kebijakan dari setiap stasiun tv. Hal inilah yang mengakibatkan cara memperbaiki parabola bisa berbeda setiap tahun.

1. Terjadi Perubahan Frekuensi

Perubahan frekuensi harus diteliti pertama kali ketika anda menemukan parabola tiba-tiba tidak ada sinyal. 

Tanda bahwa frekuensi telah berganti adalah hanya hilang satu atau beberapa, sedangkan channel yang lain normal. 

Untuk mengatasinya anda bisa memperoleh informasi perubahan dari website resmi untuk mendapatkan frekuensi tv yang hilang.  Terutama untuk frekuensi satelit telkom 4

Cara paling praktis adalah scan acak/ buta agar bisa mendapatkan transponder terbaru tanpa menambahkan frekuensi secara manual. 

Dari dulu paling sering mengganti frekuensi misalnya SCTV Indosiar(EMTEK), MNC group, dan Transmedia. Biasanya satu group frekuensinya bisa sama namun berbeda PID. Jadi hilang satu akan menghilangkan chanel yang satu group. 

Contohnya ketika anda memasukkan satu transponder saja, bisa mendapatkan beberapa channel stasiun tv.

2. Receiver tidak konek dengan LNB 

Penyebab yang kedua adalah tidak koneknya receiver tidak konek dengan LNB. Hal ini ditandai dengan intensitas sinyal dan kualitas hanya terlihat 0%. Indikator tersebut tanda bahwa receiver tidak menerima signal. 

Jika menemui sinyal tidak ada 0% pada intensitas sinyal sebaiknya pertama periksa konektor pada receiver, apakah terhubung dengan baik?

Kemudian setelah dipastikan konektor dalam keadaan baik maka langkah selanjutnya periksa kabel dari receiver menuju ke parabola.

Pada parabola KU-band saya sering menemukan bahwa kerusakan disebabkan oleh konektor di lnb berkarat sehingga mengakibatkan tv kabel yang masuk ke soket sudah berkarat. sebelum akhirnya terjadi sinyal hilang semua, Pengguna parabola mengatakan kadang ada sinyal kadang tidak.

Kebanyakan orang sering salah paham ketika menemui kerusakan parabola intensitas 0%, tapi belum memeriksa kabel namun sudah tracking dish. Sehingga hal ini membuat pusing.

Cara paling mudah memperbaiki parabola tidak ada sinyal ditandai intensitas dan kualitas sinyal bisa di cek dengan memutus kabel yang dekat dengan LNB. Kemudian lihat intensitas dan kualitasnya. Hal ini untuk memastikan bahwa kabel terjadi masalah atau tidak.

Jika kabel dan konektor sudah dipastikan baik, maka kita melangkah ke penyebab berikutnya.

3. Diseqc/switch mati

Parabola KU band jarang menggunakan diseqc. Jadi pengguna parabola mini bisa skip bagian ini. 

Pada parabola C band satu LNB juga tidak menggunakan switch. Karena sekarang sudah bisa menggunakan satu satelit saja untuk menerima siaran tv nasional. Kecuali anda pengguna lama yang masih menggunakan banyak lnb Switch masih dibutuhkan untuk membagi penerimaan LNB.

Dseg berfungsi sebagai konektor sekaligus saklar antara lnb satu dengan yang lainnya di parabola c band. Atau fungsinya sebagai pembagi sinyal dari LNB ke receiver, jika switch/dseg ini bermasalah, biasanya intensitas sinyal ada namun kadang hilang alias 0%.

Kerusakan switch, juga ditandai dengan adanya salah satu satelit tidak dapat terdeteksi, tapi ada salah satu satelit yang terdeteksi. Ini artinya salah satu LNB tidak berfungsi.

Untuk mengatasi atau mengetahui kerusakan dseg, coba ganti dseg terlebih dahulu kemudian ditracking. Jika hasilnya semua satelit dapat signal maka kemungkinan memang dseg nya yang rusak. Namun apabila tetap tidak ada perubahan berarti kerusakan terjadi pada salah satu LNB mati.

Kerusakan diseqc juga ditandai dengan sinyal terjadi saling tarik menarik. Misalnya kita sudah mendapatkan sinyal satelit Palapa namun satelit Telkom hilang sinyal. Begitu sebaliknya ketika sudah mendapatkan sinyal telkom ternyata Palapa hilang. Ini sering saya alami terutama ketika instalasi antara antena receiver dan komponen parabola sudah cocok.

Instalasi pada jenis LNB c band dengan menggunakan 2 lnb secara umum di tahun 2023 ialah LNB 1 Palapa dan LNB 2 Telkom 4. Hal ini mengacu pada instalasi lama sebelum menggunakan Telkom 3s yang posisinya berlawanan dengan instalasi sebelumnya. 

Apabila menggunakan posisi instalasi semacam itu lebih mudah untuk setting parabola 2020 kebawah. 

Namun jika ingin lebih praktis, gunakan satu lnb saja dan buang switch.

4). LNB Rusak

Penyebab parabola tidak ada sinyal berikutnya adalah kerusakan LNB. Tanda kerusakan LNB yaitu: 

Kualitas dan intensitas tidak ada di sinyal indikator receiver

Receiver kedip kedip ketika dinyalakan

Tidak dapat menangkap salah satu polaritas vertikal maupun horizontal. 

Salah satu satelit yang tidak bisa menampilkan sinyal,

Kerusakan pada LNB juga bisa menyebabkan receiver mati total

Jika anda menemui kerusakan receiver berkedip-kedip, lepaskan konektor yang terhubung dengan LNB. Apabila receiver menyala, berarti short pada perangkat yang menuju LNB, namun apabila masih tetap kedip kedip berarti memang kerusakan terjadi pada receiver parabola. 

Tapi begini, saya pernah dibuat bingung ketika menemukan kerusakan semacam ini yang ternyata hanya disebabkan oleh sebuah serabut kabel yang konek dengan inti kabel di bagian konektor sehingga seolah komponen lnb ada yang short. Jadi pelajaran yang harus anda ambil dari hal tersebut adalah meneliti pada bagian konektor apakah ada serabut yang konek ke inti kabel di bagian konektor sebelum memutuskan kerusakan pada komponen parabola. 

Setelah Konektor dirasa aman, maka silahkan ganti komponen LNB dan dseg, pemasangan usahakan seperti semula agar settingan baut fokus tetap sama ketika tracking.

Terkadang setelah penggantian LNB, sinyal tidak langsung muncul yang disebabkan oleh faktor kerusakan lain terutama bagi pengguna c band yang menggunakan switch. 

Ada jenis lnb yang di dalamnya include 22k atau switch. Jadi anda harus tahu perbedaannya agar tidak bingung. Tandan include 22k biasanya ada dua soket yang tulisannya rcv dan LNB. Soket dengan tulisan RCV berarti dari receiver sedangkan tulisan LNB diperuntukkan LNB satunya. Jadi kalau di 22k di dalam lnb mati maka otomatis salah satu satelit tidak ada sinyal. 

Untuk lebih lanjut mengetahui bagaimana mengecek lnb silahkan pergi ke link artikel berikut ini:

Lanjut Baca: ciri-ciri LNB rusak

5). Receiver rusak

Seperti yang saya katakan di awal bahwa semenjak 5 tahun terakhir kebijakan berubah. Terutama penggunaan receiver. Dulu mungkin masih bisa bebas menggunakan receiver dengan jenis mpe2 dan mpeg4. di tahun 2023 untuk bisa menerima semua siaran tv nasional harus menggunakan dua jenis provider tv berbayar yaitu Nex parabola dan K vision Apapun merek receivernya.

Meskipun begitu beberapa orang masih bertahan menggunakan receiver mpeg2. Channel yang diterima adalah transmedia dan beberapa stasiun tv lainnya. Sedangkan bagi pengguna mpeg 4 ditambah dengan sctv dan indosiar. 

Jadi intinya receiver parabola tidak ada sinyal pada beberapa stasiun tv bukan karena kerusakan, tetapi karena kemampuan receiver itu sendiri. Jadi bagi pengguna yang masih menggunakan receiver biasa bisa langsung membeli receiver dengan dua label tersebut untuk dapat menerima semua channel tv nasional. 

Cara paling mudah memastikan kerusakan receiver. Bisa mencoba mengganti receiver dengan receiver lain. Sebelum anda memutuskan memperbaiki receiver atau bahkan menggantinya. 

Bagi pengguna Receiver yang sudah jenis K vision dan Nex Parabola bisa coba cek apakah ada perubahan kebijakan terkait biaya langganan. 

Apabila memang tidak ada perubahan kebijakan, mungkin memang terjadi kerusakan dengan gejala kerusakan hanya bisa menerima salah satu jenis transponder polaritas. 

Entah itu hanya bisa menerima polaritas vertikal maupun polaritas horisontal. Kerusakan ini banyak disebabkan karena sistem switch di dalam receiver mengalami masalah. Terutama dari tegangan 20v yang menyuplai LNB. 

Catatan: Pada tahun 2021 ada beberapa siaran yang tidak bisa diterima oleh receiver mpg2 seperti sctv dan indosiar sementara MNC group telah berpindah ke pay tv dari tahun lalu ,hingga sekarang hanya receiver mpg2 bisa menerima siaran dari trans media dan beberapa siaran fta. 

6). Kesalahan saat memprogram receiver Parabola

Kesalahan memogram receiver juga bisa menjadi penyebab parabola tidak ada sinyal. Biasanya Ini terjadi karena kesalahan pengguna tidak paham settingan receiver. Mereka mencoba membenahi, namun berakibat kesalahan yang tidak disadari sehingga mereka bingung dengan apa yang terjadi.

Jika ini yang terjadi maka yang perlu dilakukan ialah memogram ke standar pabrik. Sehingga settingan receiver kembali seperti saat baru digunakan.

Istilah dalam menu receiver mpeg 2 untuk kembali ke standar pabrik tertulis default value. Terletak di menu sistem pengaturan. Setiap jenis receiver berbeda beda. 

Menggunakan cara ini untuk receiver lama bisa mengakibatkan channel transponder terbaru hilang semua. Resikonya kita tidak akan bisa memonitor sinyal dari frekuensi terbaru jika parabola mengalami kerusakan geser posisi. 

Jadi apabila anda merasa salah program saja bisa menggunakan reset pabrik. Sedangkan jika tidak merasa demikian, cek bagian lain entah itu Perubahan frekuensi, posisi, dan komponen. 

7. Parabola Geser Posisi

Penyebab Parabola Tidak Ada Sinyal dan Cara Memperbaikinya

Mengakibatkan parabola hilang sinyal semua chanel tv. Parabola yang telah lama digunakan mengakibatkan perubahan fisik parabola terutama karat pada mounting parabola. Hal ini akan mengakibatkan parabola mudah berpindah posisi ketika ada angin besar.  Sebagian besar yang pernah saya temui adalah keropos pada bagian mounting dan tiang parabola. Terutama jenis parabola c band yang notabene pada bagian tersebut memang menyangga beban berat dish ketika ada terpaan angin.

Parabola lama digunakan pada bagian baut juga harus menjadi perhatian. Karena lama tidak di copot, pada bagian baut sulit sekali dilepas bahkan kalau patah lebih repot menanganinya. kita harus ngelas lagi pada bagian baut tersebut. Jika hal paling vital tidak dilakukan di las lagi maka mudah sekali bergeser posisi. 

Dan ketika anda pengguna ku-band dan menaruh parabola yang mudah dijangkau oleh anak anak maka ini sangat riskan untuk dibuat mainan. Karena memang untuk ku band jarang sekali terkena angin bergeser posisi kecuali penempatannya di atas dan berada di daerah angin besar. 

Kesimpulan: 

Penyebab parabola tidak ada sinyal/no signal secara umum antara ku band dan c band hampir sama hanya berbeda memahami program receiver dan komponen parabola. 

Pahami perangkat anda entah itu parabola k vision maupun nex parabola atau bahkan receiver biasa. Karena masalah ini cukup luas untuk dijelaskan secara utuh di dalam suatu artikel. Anda bisa membaca artikel yang lebih spesifik untuk bisa memahami cara memperbaiki parabola tidak ada sinyal, mulai dari jenis parabola dan perangkat receiver yang digunakan. 

Semoga permasalahan parabola anda dapat teratasi dengan membaca tulisan saya ini. Mohon maaf jika bahasa yang saya gunakan tidak baik. Demikian dan terimakasih.


Muhlisun TMG
Muhlisun TMG Saya memiliki pengalaman dan hobi di bidang elektronika terutama dalam memperbaiki TV, peralatan audio, dan parabola. Selain memperbaiki, saya juga suka merakit dan bereksperimen. Saya telah terjun di dunia elektronik sejak tahun 2014 hingga sekarang. Saya menulis pengalaman saya melalui blog di www.soldiradem.com sejak 2016.